Air Naningan, Menaramercusuar.com – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN, Joko Santoso SP, MH, melakukan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, acara ini mengumpulkan dua pekon ya itu pekon wayharong dan pekon batu tegi, dan acara di laksanakan di balai rakyat Pekon Batu Tegi, kecamatan Air Naningan kabupaten Tanggamus, Lampung Minggu(28/2/2021).
Kegiatan diikuti para pemuda dan KWT, dari dua pekon ya itu pekon batu tegi dan pekon wayharong, kecamatan Air Naningan, dan di hadiri oleh Joko Santoso, SP MH, DPRD Provinsi Lampung, Dr. Yuda Pria Pratria, Rektor Unipersitas Tulang Bawang, kepala pekon batu tegi, Rahmat dan PJ kepala pekon wayharong, Herni sopia, serta kakon terpilih pekon wayharong, Saibun, para pemuda dan KWT, dua pekon dan tokoh masyarakat, serta para simpatisan dari Joko Santoso, SP MH
Dalam sambutannya, Joko, mengatakan tentang tantangan bangsa Indonesia ke depan yang makin berat, antara lain karena pengaruh globalisasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, membuat masyarakat kian mudah memperoleh informasi. Namun, pada sisi lain, tidak semua informasi sesuai dengan budaya dan ideologi Bangsa Indonesia.
Peserta Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
Karena itu, menurut politisi dari partai PAN ini, Bangsa Indonesia perlu terus memperkokoh pemahaman ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama bagi generasi muda.
Kegiatan ini menurut Joko, merupakan bagian dari usaha membekali generasi muda agar tidak terpengaruh berbagai ideologi atau paham yang bertentangan dengan ideologi negara.
Dengan pemahaman yang baik, lalu menjadikan pancasila dan wawasan kebangsaan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kata dia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan tetap kokoh.
“Kita percaya, masa depan bangsa Indonesia ada di pundak generasi muda. Karena itu, ideologi Pancasila harus benar-benar tertanam dengan kokoh dalam diri generasi muda,” kata Joko yang juga anggota Komisi IV
pemuda Indoensia sudah bersatu sejak 1928 dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Yang akhirnya melahirkan kemerdekaan Indonesia pada 1945.
“Tanpa persatuan dan kesatuan, Indonesia tidak ada. Karena itu, generasi muda harus tetap menjaga Sumpah Pemuda agar Indonesia tetap bersatu,” jelasnya.
Narasumber lainyan, Dr. Yuda pria pratira sebagai rektor unipersitas Tulang Bawang, menerangkan tentang keragaman Bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, maupun agama.
Namun, karena saling memahami dan menghormati keberagaman, bangsa Indonesia tetap bersatu. Jangan sampai persatuan itu dirusak oleh sikap dan tindakan yang mengabaikan keberagaman atau intoleransi.
Dr. Yuda pria pratria, mengatakan, sebenarnya sulit dipahami jika ada masyarakat Indonesia yang bersikap, misalnya, primordial kesukuan. Kemudian dia mencontohkan dirinya yang menikah dengan suku berbeda.
“Lalu, anak saya bertanya, sukunya apa? (Jawab dia) Nak, suku kamu Indoensia, ” jelasnya.
Dia mengajak generasi muda untuk menjaga toleransi dan saling menghargai keragaman Bangsa Indonesia. Karena, keberagaman merupakan keniscayaan yang harus diterima sebagai kekayaan Bangsa Indonesia.
Pewarta : Asmuni PPWI