Sumatera Utara, MenaraMercusuar.Com- Untuk memastikan perayaan Jumat Agung dalam beribadah di masing-masing gereja di Kabupaten tapanuli utara berjalan aman dan lancar, Polres Tapanuli Utara bersama Kodim 0210 /TU perketat pengaman gereja saat melaksanakan acara ibadah. Kapolres taput AKBP Muhamnad Saleh SIK. MM melalui kasubbag humas Aiptu W. Baringbing kepada wartawan menjelaskan ‘ Perketatan pengamanan ibadah perayaan Jumat Agung ini dilaksanakan, mengingat terjadinya aksi bom bunuh diri di depan gereja katedral makasar oleh kelompok teroris minggu 28/3 dan juga aksi seorang perempuan yang yang memasuki mabes polri .
Atas hal tersebut, kita tidak mau kecolongan sehingga polres dan TNI dari kodim 0210 /TU secara bersama-sama mengamankan setiap kegiatan yang ada di masing-masing gereja di taput. Kita pastikan bahwa ibadah di gereja aman dari gerakan terselubung kelompok teroris. Sebelum aksi teroris di makasar dan mabes polri terjadi, kita sudah tetap melakukan pengaman sebelumnya. Setiap gereja saat ada acara kebaktian, dulu kita tempatkan anggota di masing-masing gereja 2 orang namun saat ini kita tambah menjadi 4 orang dari polri dan 2 orang dari TNI. Sehingga kita pastikan aman.
Sebelum acara kebaktian gereja di mulai, anggota kita terlebih dahulu melakukan strelisasi di dalam gereja untuk memastikan tidak ada benda-benda yang mencurigakan.
Jumlah personil polri yang kita tugaskan khusus untuk pengamanan ibadah jumat agung ini, dari polres sebanyak 71 personil di tambah dua pertiga personil dari masing-masing polsek sebanyak 10 polsek sejajaran di bantu dari TNI dari Kodim 0210/TU.
Jumlah pengamanan di masing-masing gereja kita buatkan berbeda-beda. Khusus di gereja di daerah perkotaan dan jumlah jemaat nya besar , kita tempat kan 4 anggota polri di tambah 2 dari TNI . Sedangkan di daerah yang jumlah jemaat nya tidak begitu banyak, cukup kita tempatkan 2 personil. Selain pengamanan di gereja, team inteligen kita juga bekerja untuk mencari informasi , manakala ada orang asing yang muncul di wilayah taput agar di pantau pergerakan nya. Anggota yang bertugas di lapangan juga tetap menghimbau kepada warga jemaat gereja, agar tetap mengikuti protokol kesehatan dengan pola 5 M ( Memakai Masker , Memcuci tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas.
Hingga acara ibadah selesai, anggota kita tetap berada di lokasi pengamanan, dan tidak boleh ada yang meninggalkan tempat. Itu sudah menjadi SOP yang kita terapkan dalam pelaksaan tugas.
(Eduard Jp Huta)