Tanggamus, menaramercusuar.com –
Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri 2 sidomulyo kecamatan air naningan kabupaten tanggamus, tidak layak pakai karena bangunan sekolah tersebut sudah sejak lama belum pernah di renovasi oleh pemerintah.
Hasil Pantauan menaramercusuar.com di SDN 2 sidomulyo, bangunan gedung di sekolah tersebut total ada enam ruang kelas ,kondisi ke enam kelas itu pun cukup memprihatinkan, Lantai kelas sebagian nampak rusak tidak berubin bahkan lantai kelas pun bertabur pasir.
Hal itu diperparah oleh retaknya tembok kelas sehingga meninggalkan celah beberapa sentimeterSaat melihat ke langit-langit ruang kelas ada sebagian yang bolong sehingga hawa panas menyeruak dari atas
Tidak layaknya bangunan diikuti juga oleh buruknya sarana di sekolah Hal itu terlihat dari bangku dan meja yang sudah reyot termakan usia, Sebagian kursi pun tidak memiliki penahan punggung sehingga dikhawatirkan membahayakan para siswa.
Kondisi seperti itu bisa diamati di setiap ruang kelas begitu pula keadaan ke toilet, kondisinya juga sama memprihatinkan , Meski masih berfungsi, kondisi toilet cukup tak layak digunakan bagi para siswa sehingga buruknya bangunan sekolah dikeluhkan oleh para siswa di sekolah dasar negeri 2 sidomulyo dan berharap pemerintah segera memperbaiki sekolahnya
Ardan c s.pd.mm, selaku ksplp bersama komite sekolah satu bulan yang lalu sudah mengecek langsung ke sekolah dasar negeri 2 sidomulyo, bahkan ada dua ruangan yang sudah tidak bisa lagi di pakai, karena memang benar benar sudah memprihatinkan, dan sangat membahayakan bagi para siswa, apa bila masih di pakai.
Ardan c s.pd.mm mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti sejak kapan bangunan sekolah rusak , Namun yang pasti, semenjak dirinya pindah jadi ksplp di kecamatan air naningan, kondisinya sudah seperti itu. “Saya pindah tugas ke kecamatan air naningan baru beberapa bulan yang lalu, Setahu saya ini bangunan sudah sangat lama, “ujar ardan
Buruknya kondisi kelas memang dikhawatirkan oleh ratna selaku kepala sekolah SDN2 sidomulyo, Seringkali proses belajar mengajar pun terhambat akibat hal tersebut. “Debu-debu di lantai yang rusak sangat berbahaya bagi pernapasan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini pihak sekolah masih menggunakan bangunan sekolah karena memang terpaksa “ungkapnya.
Sementara itu, SDN 2 sidomulyo diisi oleh siswa siswi yang berasal dari sekitar sekolah mulai dari kelas satu hingga kelas enam” ucapnya. (liputan asmuni)