Tapanuli Utara, Menaramercusuar.Com – Sungguh aneh di negeri yang menjadi penghasil minyak sawit terbesar di dunia ternyata akhir- akhir ini untuk minyak goreng sangat langka dan mahaL, sampai ibu-ibu dan juga ada bapak ikut Antrian panjang demi mendapatkan minyak goreng, hasil monitoring wartawan. Situasi saat ini memilukan, ibu – ibu dan bapak rela antri bukan karna gratis tetapi karna harga minyak goreng saat ini tinggi, pantauan wartawan bernama Eduard JP Hutapea, Sabtu (19/03/2022).
Di pasar Onan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, awak media menemukan harga bervariasi Rp 23 rb – 26 rb Perkilo gram, melihat situasi langkanya minyak goreng dan tingginya minyak goreng serasa masih di jaman penjajahan saja, diharapkan buat Bupati Tapanuli Utara melalui jajarannya Kadis Diperindag & Satpol PP turun dalam operasi pasar dan diminta perhatiannya agar dilakukan secara continue disaat pasar ONan beroperasi.
Disamping buat satpol PP melaksanakan himbau Prokes bagi pedagang dan pembeli, jangan ada kesan kinerja Diperindag dan satpol PP hanya menunggu Bola.
Kelangkaan minyak goreng secara tiba-tiba tentu bukan tanpa unsur penyebab. Dugaan penyimpangan oleh kartel telah tercium tanpa tindakan berarti. Masyarakat menjadi korban dari permainan para pebisnis. Pemerintah seperti tidak berdaya untuk menyelesaikan. Ada Menteri yang justru menyalahkan ibu rumah tangga yang menimbun minyak goreng di dapur. Tuduhan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan mengada-ada.
Lucunya lima konglomerat sawit yaitu Wilmar Group, Downex Argo Group, Musim Mas, First Resources, dan Louis Company telah disuntik subsidi dana hingga tahun 2017 sebesar 7,5 Trilyun. Adakah para konglomerat sawit ini menjadi bagian dari mafia kelangkaan minyak goreng ?
Ekonomi liberal yang berpihak pada oligarki dan pemilik modal menyebabkan abai dan tidak fokus pada pemihakan dan pemenuhan kebutuhan rakyat banyak. Dibarengi dengan lemahnya penegakan hukum atas berbagai penyelewengan seperti menjual minyak subsidi ke sektor industri, penimbunan dan penyelundupan.
Kelangkaan minyak cukup lama adalah skandal Harus dapat dipertangjawabkan oleh Pemerintah. Kemendag menyatakan kurangnya pasokan terjadi di lapangan atau level pendistribusian produk ke pasar ritel.
Dua jalan yang harus dilakukan, pertama selidiki serius permainan jahat yang sangat merugikan masyarakat dan memalukan bangsa
Dimohon Kepada Presiden Jokowi harus tunjukan kepedulian dan keseriusan dalam pemihakkan kepada rakyat, ikut sakit atas penderitaan rakyatnya,demi keinginan Rakyatnya. (E JP H)
#Sumber Pewarta: Eduar JP Hutapea, sebagai Wartawan