_Oleh : Ilham Akbar Rao *_
Menaramercusuar.Com – Setelah hampir delapan pekan, paska ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Lampung Timur pada Sabtu, 12 Maret 2022 dan tengah menghadapi _slide_ dari persidangan perkara “papan bunga”, Wilson Lalengke Ketua Umum PPWI yang akrab dipanggil Soni, berkabar dari balik terungku Polda Lampung, disiarkan melalui jejaring media daring pada Jum’at 29 April 2022, ia menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum muslimin dan muslimat di tanah air dan dimana pun berada. Selama di tahanan ini, kabarnya Wilson tak ingin berdiam diri, berdamai dengan keadaan ia menyibukan diri dengan berbagai aktivitas. Alih-alih meratapi kasusnya, Wilson justru seperti ingin menyampaikan bahwa kondisinya masih baik-baik saja.
Potret Wilson Lalengke bersama kompatriotnya yang selama ini berjuang bagi kesetaraan hak para jurnalis di tanah air, baik aksinya ketika di jalan maupun di jalur ligitasi, bagi sebagian wartawan sosoknya merupakan seorang pahlawan, sebagian lainnya mungkin mencibir sekaligus blingsatan. Wilson Lalengke memang kerap berusaha merontokkan cara pandang usang yang senang membagi wartawan ke dalam kelompok abal-abal dan diakui (terverifikasi), karena baginya tidak ada lembaga sahih yang dijelaskan dalam perundang-undangan memiliki _privilage_ dapat melakukan dikotomi dan menafsir status para (pekerja) media ini. Bagi Wilson, biarlah pasar yang menentukan pilihan bacaannya sendiri, disini mekanisme pasar berlaku, bila ada media yang dianggap tak layak dan tidak produktif, maka akan ditinggalkan pembaca dan lambat laun pasar sendiri yang akan melumatnya. Untuk itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi wartawan dan media menjadi mutlak, namun lagi-lagi tidak bisa dimonopoli. Wilson bersama sejawat seperjuangannya yang pernah menggelar Mubes Pers Indonesia pada 2018 silam memang seperti menelanjangi undang-undang pers agar bebas dari tafsir tunggal yang justru seperti membelenggu makna independensi pers itu sendiri. Dan kini harus diakui, kiprah Wilson Lalengke cs membawa angin segar bagi banyak media, utamanya _non mainstream_ . Terbukti, kini tumbuh menjamur media _startup_ dengan kualitas baik yang dipoles lewat perwajahan dan tata letak ciamik, tanpa takut dibanderol abal-abal tentunya.
Kita tahu Wilson Lalengke ini dikenal sebagai pribadi keras dan kerap menantang arus, kita terkadang ngeri-ngeri sedap melihat lelaku Wilson, pernyataan yang keluar dari mulutnya bisa sangat pedas sekaligus kotor, apalagi bila menyangkut hak-hak jurnalis yang terabaikan. Terkadang, saking gigihnya membela wartawan, Wilson lengah memperhatikan keamanan dirinya sendiri. Kita mungkin menduga Wilson memiliki beking orang kuat sehingga ia seperti kesurupan menyerang berbagai pihak yang coba-coba melakukan kriminalisasi terhadap wartawan. Namun dugaan ini keliru, selain karena memiliki pengetahuan dan alasan tersendiri, rupanya begitulah _passion_ seorang Wilson Lalengke.
Kini, si mulut pedas Wilson Lalengke sedang berjuang menegakan keadilan dalam persidangan yang tengah dihadapinya, yang lagi-lagi berawal dari pembelaannya yang tulus terhadap seorang wartawan. Untuk itu, di hari Idul Fitri 1 Syawal 1443 H yang penuh keberkahan dan rahmat ini, mari kita bermunajat agar Wilson Lalengke tetap sehat dan tegar dalam menghadapi semua cobaan. Karena kita yakin penjara hanya memasung raga Wilson, tapi tidak dengan jiwa dan semangatnya.
_* Pemimpin Redaksi TBO_