TULANG BAWANG BARAT, MM.COM
TUBABARAT- Dengan dana yang cukup besar Anggaran Dana Desa ADD 5% dan 8% tidak sesuai dengan sembako yang terealisasi untuk masyarakat yang terdampak Covid 19 yang ada di Tiiyuh Mekar Sari Jaya, rabu 08/09/2021
Yang jelas di dalam peraturan pemerintah Dana lima persen untuk relawan penjaga posko covid 19 dan Delapan persen khusus untuk pembelian pembuatan dan peralatan APD,Peti mati dan gaji masyarakat yang menjadi relawan Covid 19 ini harus terlaksana semua, tapi sangat di sayangkan dana tersebut tidak seratus persen yang dibagikan untuk gaji relawan.
Saat tim media memintai keterang dengan masyarakat yg tidak ingin namanya disebutkan,menjelaskan,tidak ada yang diberikan oleh oknum Tiyuh Mekar Sari Jaya untuk masyarakat tidak sesuai dengan dana yang di bagikan dari dana desa , lanjut
Kembali tim menemui salah satu kasi dan mempertanyakan mengenai gaji relawan, dengan jelas mengatakan,kami tidak pernah terima gaji sedikitpun mas.terangnya.
Ditempat terpisah,tim bertemu anggota relawan covid 19, dan bertanya mengenai gajih,atau insentif upah lelah apa diberikan pak kepalo tiyuh kepada relawan apa bapak selaku rewan digajih ya pak? “Tidak mas kami tidak pernah terima gajih apapun sejak awal menjadi relawan sampai saat ini tidak ada gajihnya,ungkapnya.
dengan anggaran yang cukup besar tidak jelas kemana dan dipergunakan untuk apa saja.
Saat tim media mengkonfirmasi dengan sekdes tiyuh Mekar Sari Jaya mengenai gaji relawan yang berjaga diposko,pak sekdes tiyuh Mekar Sari Jaya menjelaskan, gaji mereka ada mas tapi hanya untuk relawan yang terdiri dari kasi dan kaur saja untuk RK atau RT tidak diberikan,tukasnya.
Itulah yang terjadi hasil dari pantauan tim media di Tiyuh Mekar Sari Jaya banyak kejanggalan kejagalan yang tejadi,di duga anggaran tersebut dikong kalikong oleh oknum tiyuh. Untuk pemerintah kabupaten Tulang Bawang Barat dan kecamatan Lambu Kibang serta instansi terkait agar bisa menanggapi dan meng audit pelanggaran atau penyelewengan dana covid 19 diTiyuh Mekar Sari Jaya. Sampai berita diterbitkan kepalou tiyuh dan sekdes tidak menanggapi saat dikonfirmasi.
(tim/SANDIKA)