Menaramercusuar.com – Imbauan Pemerintah dalam hal ini Presiden RI, Joko Widodo agar masyarakat Indonesia mematuhi protokol kesehatan Covid-19 guna memutus mata rantai penyebaran Corona, ternyata tidak diindahkan salah satu sekolah SMK Lintong nihuta Kabupaten Humbang hasudutan,propinsi Sumatera Utara.
Sejumlah guru kedapatan tidak pakai masker didalam kantor Saat mengerjakan adminitrasi mereka maupun diluar kantor pada saat pulang, dan untuk membuktikan semuanya ketika awak media menaramercusuar.Com memasuki sekolah, tempat pencuci tangan/sanitizer digerbang sekolah kran air tdk hidup baik sebelah Kiri maupun sebelah kanan pososi tepat sibelah pos security sekolah, diduga semua tamu maupun guru yg masuk kedalam sekolah diduga tidak terlebih mencuci tangan dulu dan tidak mematuhi protokol kesehatan
Ketidak patuhan para guru maupun ketelodoran kasek di SMK Lintong nihuta ini akan menimbulkan masalah baru yakni munculnya claster Sekolah Covid-19,dimana guru seorang pendidik masih ada ditemukan tidak memakai masker,apalagi para siswanya, ibarat pepatah mengatakan:”Guru kencing berdiri murid kencing berlari
Kepala SMK 1Lintong nihuta Edison Simamora saat dikonfirmasi melalui WhatsApp selasa (09/03) tidak ada jawaban,diduga oknum kepala sekolah tidak layak dan tidak memperdulikannya dan diduga menghamburkan anggaran saja,
diduga telah mengkangkangi surat edaran gubernur Sumut bernomor:360/1076/2021 yang ditanda tangani Pak EDY Rahmayadi pada tanggal 7 Februari 2021 tentang penerapan sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan.
Tentang menerapkan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran virus covid19,

Sementara itu ketika Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Humbang hadudutan, Suhartono purba dihub via telp dan wa tidak, ada jawaban dan kurang cakep,kurang komunikatif dlm berkomunikasi
Melalui pemberitaan ini,diminta kepada bpk gubernur sumut CQ kepala dinas pendidikan sumut agar menegur keras bagi kapsek dan guru dan siapa2 yg mengacuhkan prokes demi memutus mata rantai penyebaran covid 19.by:E.hutapea